Supaya Berhasil Beternak Jangkrik, Ketahui Dahulu Habitat serta Kehidupannya
Beternak jangkrik adalah satu usaha yang menggoda lantaran prospeknya cukup menjanjikan. Tetapi tentunya, dalam menjalaninya, anda membutuhkan ketrampilan serta ketelatenan sendiri. Lantaran kunci kesuksesan beternak jangkrik ini yaitu waktu pelihara serta membudi dayakan jangkrik – jangkrik itu. Nah, sebelumnya beternak jangkrik, sebaiknya kita mengetahui kehidupan jangkrik keseluruhannya di alam liar.
Jangkrik yaitu serangga yang termasuk juga bangsa Orthoptera dengan suku Gryllidae. Di Indonesia sendiri, terhitung kian lebih 123 type spesies jangkrik hidup di bumi Nusantara ini. Serta jangkrik yang diternak serta dipakai sebagai pakan hewan peliharaan yaitu jangkrik type G. Testceus Walk serta G. Mitratus. Dua spesies ini lah yang kita kenal dengan jangkrik Jawa serta mempunyai badan terbesar dari spesies jangkrik lain.
Jangkrik yaitu hewan nokturnal. Yaitu hewan yang melakukan aktivitas pada malam hari. Dari mulai mencari makan, berderik (bertemura nyaring), serta menarik lawan type. Di siang hari, jangkrik condong diam di lorongnya lantaran memanglah jangkrik tak suka pada sinar. Biasanya jangkrik tinggal di rawa – rawa atau tanah yang lembab, meskipun ada pula yang diketemukan di sela – sela kasur atau baju. Mereka bikin lubang di tanah untuk tempat bersembunyi dari beberapa predator mereka seperti burung, ayam, kadal, katak, serta lain – lain.
Makanan jangkrik yaitu tumbuh – tumbuhan, dedaunan kering, serta buah yang telah busuk. Mereka juga kerap mengonsumsi serangga yang ukurannya lebih kecil. Lantaran jangkrik adalah hewan nokturnal serta seringkali melakukan aktivitas pada malam hari, jadi waktu beternak jangkrik dianjurkan untuk menempatkannya ditempat yang gelap. Upayakan untuk meminimalkan masuknya sinar dari sumber manapun. Hal semacam ini bakal bikin jangkrik lebih aktif bergerak serta pastinya lebih sehat.
Tak seperti hewan biasanya, usia jangkrik sangat pendek. Jangkrik jantan cuma bisa meraih batas umur optimal 80 hari. Itu juga begitu tidak sering lantaran biasanya jangkrik bakal mati lantaran penyakit atau kalah saat berduel antar sesamanya. Sedang untuk jangkrik betina, mereka dapat meraih usia 108 hari serta bakal mati sesudah bertelur.
Sesudah menetas, jangkrik bakal alami rangkaian metamorfosis tak prima. Bayi jangkrik yang baru menetas berupa nimfa, kemudian nimfa bakal segera jadi jangkrik dewasa. Prosesnya juga cukup cepat mengingat umur jangkrik yang tidaklah terlalu panjang.
Bicara mengenai perkembangbiakkan jangkrik, tersebut kami berikanlah sedikit info mengenai perubahan sistem bertelur sampai jangkrik dewasa.
Sistem jangkrik betina bertelur
Jangkrik betina yang telah dibuahi oleh pejantan bakal bertelur pada sekian hari selanjutnya. Jangkrik betina bakal menanamkan telur – telurnya didalam tanah. Tiap-tiap indukan jangkrik dapat membuahkan sampai 400 butir telur. Telur – telur ini sangat kuat, bahkan juga akan tidak pecah saat ditekan dengan tangan manusia. Telur jangkrik baru bakal pecah bila ditusuk dengan benda tajam. Oleh karenanya, anda tak perlu cemas telur bakal rusak waktu membudidayakan jangkrik nanti. Telur jangkrik bakal menetas sesudah 24 hari saat inkubasi. Sepanjang itu, anda butuh memerhatikan tingkat kelembapan tanahnya.
Perubahan jangkrik
Sesudah jangkrik menetas, bentuk awalannya yaitu serangga kecil yang kita sebut dengan nimfa. Anda butuh berikan makan nimfa-nimfa ini dengan sayuran, terlebih wortel. Mereka bakal alami 7-8 kali perubahan kulit kemudian mereka bakal segera beralih jadi jangkrik dewasa. Jangkrik dewasa baru dapat dikawinkan sesudah 9-15 hari terhitung mulai sejak perubahan kulit paling akhir dari nimfa. Umumnya jangkrik bakal mati sesudah dikawinkan.